Sistem Akuntansi
Pengertian Sistem
Kata sistem dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan. Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat dan akurat.
Adapun beberapa definisi mengenai sistem menurut para ahli yang terkait, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansiberpendapat bahwa sistem adalah kumpulan/grup dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan berkerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) berpendapat bahwa sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2016:1) berpendapat bahwa sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sekelompok komponen dan elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian Akuntansi
Menurut Hanz Kartikahadi, dkk. (2016:3) Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Menurut Agie Hanggara (2019:1) Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan data-data atau informasi ekonomi yang bermanfaat sebagai penilaian dan pengambilan keputusan
Sedangkan menurut Surwadjono (2015:10) Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu proses untuk mencatat, mengidentifikasi, dan menyajikan informasi yang relevan dengan tujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Azhar Susanto (2011:124) Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari sub sistem sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut reeve (2013:223) Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.
Berdasarkan uraian pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang digunakan untuk merangkum semua kegiatan dan transaksi perusahaan guna menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen perusahaan.
Tujuan Sistem Akuntansi
Tujuan umum sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016:5):
- Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, manufaktur sangat memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.
- Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada. Sering kali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.
- Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern. Akuntansi merupakan pertanggungjawaban kekayaan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
- Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan untuk memperoleh informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut. Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang telah dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan sistem akuntansi untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga dapat memperbaiki sistem yang sudah ada sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik.
Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3) terdapat lima unsur pokok didalam sistem akuntansi, yaitu:
- Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain.
- Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain-lain.
- Buku Besar Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
- Buku Pembantu Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang debitur
- Laporan Keuangan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, dan lain-lain.
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Pengertian Kas
Menurut Bayangkara (2015: 339) Kas adalah asset perusahaan yang paling likuid dan harus dikelola sebaik mungkin agar mendapatkan kontribusi optimal dalam upaya perolehan keuntungan
Menurut Agoes (2016:166) Kas adalah harta lancar milik perusahaan yang memungkinkan terjadinya penyelewengan cukup besar. Selain itu juga banyaknya transaksi perusahaan yang berkaitan dengan uang kas, maka dibutuhkan pengendalian intern (internal control) atas kas dan setara kas.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kas adalah harta atau asset lancar perusahaan yang bersumber dari transaksi penjualan tunai maupun kredit dan harus dikelola sebaik mungkin agar tujuan perusahaan tercapai dalam memperoleh keuntungan maksimal.
Pengertian Sistem Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2013: 500) Sistem penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan dengan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
Sedangkan menurut sujarweni (2015: 96) Sistem penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman dan setoran modal baru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan mengenai kas yang diterima perusahaan baik yang berupa tunai maupun surat-surat berharga dari berbagai macam sumber pendapatan seperti penjualan tunai, pelunasan piutang yang dapat menambah kas perusahaan.
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2016:380) Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur yaitu:
- Penerimaan kas dari over-the-counter sale, pembeli datang ke perusahaan melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam over-the-counter sale ini, perusahaan meneruma uang tunai, cek pribadi (personal-check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan kartu kredit atau kartu debit, sebelum barang diserahkan kepada pembeli.
- Penerimaan kas dari cash-on-delivery (COD sales) adalah transaksi yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
- Penerimaan kas dari credit card sale adalah salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun penjual.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai yang siap digunakan untuk kegiatan umum perusahaan dengan uang yang bersumber dari menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran yang sesuai sebelum barang diserahkan kepada pembeli.
Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:462) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas penjualan tunai adalah :
- Fungsi Penjualan Fungsi penjualan dalam transaksi penerimaan kas bertanggung jawab menerima order dari pembeli, selain itu mengisi faktur penjualan tunai untuk diserahkan kepada pembeli, dan menyerahkan harga barang ke fungsi kas.
- Fungsi Kas Fungsi kas dalam transaksi penerimaan kas bertanggungjawab menerima kas dari pembeli pada transaksi penjualan, dan harus menyetorkan kas tersebut ke bank pada hari itu juga dengan jumlah penuh
- Fungsi Gudang Fungsi gudang dalam transaksi penerimaan kas bertanggungjawab menyiapkan barang pesanan pembeli dan sekaligus menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.
- Fungsi Pengiriman Fungsi pengiriman dalam transaksi penerimaan kas bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
- Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi dalam transaksi penerimaan kas bertanggungjawab melakukan pencatatan transaksi penjualan, penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fungsi-fungsi yang terkait sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu fungsi penjualanyang bertanggung jawab menerima order dari pembeli, fungsi kas yang bertanggung jawab menerima kas dari pembeli pada transaksi penjualan, fungsi gudang yang bertanggung jawab menyiapkan barang pesanan pembeli, fungsi pengiriman yang bertanggung jawab membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli, dan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab melakukan pencatatan transaksi penjualan, penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
Dokumen yang Digunakan dalam Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Dokumen merupakan formulir pertama untuk merekam suatu transaksi, dalam formulir ini peristiwa yang terjadi dalam perusahaan direkam di atas kertas tulis. Menurut Mulyadi (2010: 75) Pengertian formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.Formulir yang digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2016: 386) adalah sebagai berikut:
- Faktur penjualan tunai. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.
- Pita registrasi kas Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
- Credit card sales slip Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan menjadi anggota kartu kredit.
- Bill of Leading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
- Faktur penjualan Cash of Delivery Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan cash of delivery
- Bukti setor kas Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
- Rekap beban pokok penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produksi yang dijual selama satu periode.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktur penjualan tunai, pita registrasi kas, credit card sales slip, bill of leading, faktur penjualan cash of delivery, bukti setor kas, rekap harga pokok penjualan adalah dokumendokumen terkait sistem penerimaan kas dari penjualan tunai .
Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013: 468) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :
- Jurnal Penjualan. Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.
- Jurnal Penerimaan Kas. Jurnal pernerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.
- Jurnal Umum. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
- Kartu Persediaan. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok yang dijual.
- Kartu Gudang Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan, kartu gudang adalah catatan yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai.