MANAJEMEN DAN PEMASARAN
Ada 3 hal yang menentukan keberhasilan berwirausaha, yaitu: modal, pengelolaan, dan pemasaran. Jadi pengelolaan atau menajemen dan pemasaran memegang peranan penting karena dalam ulasannya kita akan mempelajari cara mengelola sendiri atau mendatangi konsumen.
Konsep dan Prinsip Dasar Manajemen
Siapa saja yang menekuni bidang wirausaha harus menguasai keterampilan manajerial agar tujuantujuan wirausaha itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen sekarang sudah menjadi ilmu independent. Bagi sebagian orang manajemen dianggap sebagai sebuah seni dalam mengelola sumber daya yang ada, karena manajemen berhubungan dengan kepemimpinan dan seseorang manajer atau pemimpin dituntut untuk memiliki karisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuaan menjalin hubungan antar manusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.
Ilmu manajemem diaplikasikan dalam berbagai bidang. Menurut Siswanto (1981), memjelang akhir abad 2, manajemen menjadi ilmu yang bercabang, antara lain: (1) manajemen sumber daya manusia, (2) manajemen operasi atau produksi, (3) manajemen strategi, (4) manajemen pemasaran, (5) manajemen keuangan, dan (6) manajemen informasi teknologi.
Dalam kaitannya dengan kegiatan usaha yang ditujukan untuk membangun kekuatan ekonomi, kinerja professional, atau pertumbuhan organisasi, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan merujuk pada prinsip-prinsip dasar tertentu. Prinsip-prinsip dasar itu antara lain:
1. Pembagian Kerja (Division of Work)
Pembagian kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian kelompok sehingga pelaksanaan kerja berjalan secara efektif dan efisien. Konsep umum yang digunakan adalah “the right man in the right place”.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (authority and responsibility)
Kegiatan usaha yang dikelola dengan baik harus memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada para pengelola atau pelaksananya dengan seimbang. Dalam hal ini, semakin kecil wewenang, maka semakin kecil pertanggungjawaban, atau sebaliknya. Dan wewenang dan tanggung jawab terbesar dipegang oleh pemimpin.
3. Disiplin (discipline)
Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang, apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Karena itulah pemegang disiplin harus dapat menanamkan disiplin sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekarjaan sesuai dengan wewenang yang dipegang.
4. Kesatuan Perintah (unity of command)
Seorang manajer atau pemimpin harus memahami bahwa bawahannya bekerja di bawah satu komando atau perintah. Mereka harus memparhatikan prinsip kesatuan perintah agar pelaksanaan kerja dapat berjalan lancer.
5. Kesatuan Pengarahan (unity of direction)
Manajer juga harus mampu mengarahkan pekerjaan bawahannya menuju tujuan dan sasaran yang diharapkan. Hal ini bertalian erat dengan pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab.
6. Mengutamakan Kepantingan Organisasi
Setiap individu harus mementingkan kepentingan organisasi, karena hal ini merupakan salah satu syarat penting dalam organisasi manapun. Hal itu dapat terwujud bila setiap pribadi merasa senang dalam bekerja karena suasana kerja yang baik.
7. Pengupahan
Gaji atau upah merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dan kepuasan kerja. Gaji yang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab seorang karyawan akan membuat ketanangan kerja.
8. Pemusatan Tanggung Jawab (centralized Responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab tertingggi ada pada pemimpin, namun tidak diartikan sebagai pemusatan kekuasaan untuk menggunakan wewenang seenaknya.
9. Hierarki
Hierarki merupakan susunan atau urutan jabatan atau kewenangan organisasi dari posisi paling tinggi sampai paling rendah. Perusahaan yang berhierarki adalah perusahaan yang berbirokrasi.
10. Ketertiban (order)
Berkaitan erat dengan kedisiplinan, contohnya seperti kepatuhan terhadap aturan-aturan dan administrasi organisasi atau birokrasi yang telah di tetapkan sehingga tidak menimbulkan kekacauan.
11. Keadilan dan Kejujuran
Manajemen tidak hanya diarahkan untukl mencapai keberhasilan ekonomi, tapi juga untuk menumbuhkan moralitas dan mentalitas setiap orang yang terlibat di dalamnya.
12. Stabilitas Kondisi kerja
Banyak factor yang mempengaruhi stabilitas kerja. Seorang manajer harus dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan personal dan social di antara bawahannya untuk mengantisipasi timbulnya gejola.
13. Prakarsa (Initiative)
Prakarsa muncul karena adanya kehendak untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik (betterment and improvement) dalam upaya menciptakan inovasi untuk tujuan bersama.
14. Semangat Kesatuan, Semangat Korps
Dalam suatu organisasi sangat penting untuk menjaga dan menjamin keutuhan serta integritas sebuah organisasi agar tidak terjadi pecah belah organisasi.
Sumber Daya Manajemen
Proses manajemen memerlukan sumber daya atau alat kelengkapan yang diperlukan dalam menjalankannya. Kotler(2000), menguraikan unsure-unsur yang menjadi sarana kedalam 6Ms. Yaitu:
1. Man (Sumber Daya Manusia)
Faktor manusia adalah yang paling penting. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pulalah yang menjalankan tujuan tersebut.
2. Money (uang)
Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yangberedar dalam perusahaan. Uang sebagai alat (tool) harus digunakan secara rasional, seperti berapa uang yang harus disediakan untuk gaji tenaga kerja, alat-alat, dan lain-lain.
3. Materials (bahan)
Material terdiri atas bahan setengah jadi (raw material)dan bahan jadi. Bidang usaha memerlukan material sebagai sarana produksi.
4. Methods (metoda)
Metode merupakan tata cara atau langkah-langkah yang sistematis untuk malaksanakan pekerjaan.
5. Machines (Mesin)
Mesin adalah alat bantu yang digunakan oleh sumber daya manusia untuk membuat tugas-tugas manajerial lebih efektif dan efisien.
6. Market (Pasar)
Tanpa pasar proses produksi akan mati. Karena itu, penguasaan pasar dalam arti penyebaran hasil produksi merupakan factor menentukan dalam perusahaan.
Konsepsi Pemasaran
Pemasaran secara umum dapat didefinisikan sebagai proses untuk memasarkan produk. Selain itu definisi yang lebih komprehensif menurut Philip Kotler (2000), mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses social yang melibatkan individu-individu dan atau kelompok untuk memperolah apa yang mereka butuhkan melalui transaksi produk menurut nilai yang mereka sepakati.
Menurut Kotler (2000), ada tiga langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang professional pemasaran dalam memasarkan produk. Ketiga langkah tersebut akan secara singkat dijelaskan dalam uraian di bawah ini.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat haterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Tentunya dimaksudkan agar pemasaran lebih terarah, efektif dan efisien. Ada 4 kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar, yaitu: a. Terukur (Measurable), artinya dapat diukur baik besarnya.maupun luasnya, serta daya belinya. b. Terjangkau (Accessible), artinya dapat dicapai. c. Cukup luas (Substantial). d. Dapat dilaksanakan (Actionable). Sementara itu, segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan criteria tertentu. Secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar: a. keadaan geografis, dilakukan dengan cara membagi pasar ka dalam unit-unit geografis seperti Negara, propinsi, kabupaten, kota, dll. Harus memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen ditiap wilayah. b. Keadaan demografis, dilakukan dengan cara membagi pasar kedalan variable-variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, keluarga, besar pendapatan, dll. c. Keadaan psikografis, dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam kelompok menurut kelas social, gaya hidup, dll.
2. Penetapan Pasar Sasaran (Target Market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Seorang pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mangatur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Perusahaan harus membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen kemudian dievaluasi , dipilih, dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Ada 5 strategi peliputan pasar, yaitu: a. Konsentrasi pasar tunggal, sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian dari pasar. b. Spesialisasi produk, perusahaan memutuskan untuk memproduksi 1 jenis produk. c. Spesialisasi pasar, perusahaan yang mambuat produk untuk 1 pangsa pasar. d. Spesialisasi selektif, perusahaan selektif memilih kegiatan, kecuali bahwa kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik e. Peliputan keseluruhan (whole coverage), perusahaan menyediakan sebuah produk untuk setiap orang sesuai dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan Produk
Mencakup formulasi penempatan produksi dalam persaingan dan menetapkan pencampuran pemasaran (mixed marketing) yang terperinci. Penempatan produk adalah upaya merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di antara para konsumen.
Pemasaran Terpadu
Pemasaran terpadu atau marketing mix merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Variable ini dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Pengertian marketing mix secara umu adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
1. Product (barang/jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang sangat penting, sebab perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. Namun produk dan jasa tidak berdiri sendiri karena sangat berkaitan erat dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah Tidak terwujud ( karena jasa tidak bisa dilihat,dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian) Tidak dapat dipisahkan ( suatu produk jasa tidak bisa dipisahkan dari sumbernya) Berubah-ubah (bidang jasa sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan , kapan disajikan dan dimana disajikan. Daya tahan ( jasa tidak dapat disimpan)
2. Price (harga)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan dan keuntungan yang diperoleh digantungkan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk ditentukan pada besarnya pengobanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan harga dari suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap hidup matinya suatu perusahaan. Oleh karena itu hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang tepat, karena dengan itu perusahaan dapat memberi keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.
3. Place (saluran distribusi)
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya adalah menentukan penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute yang efektif dan tiba ditempat yang tepat. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Diantaranya: a. sifat pasar dan lokasi pembeli b. lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara c. pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis d. jaringan pengangkutan
4. Promotin ( promosi produk)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, yaitu : a. periklanan ( advertising ) periklanan ini dilakukan lewat surat kabar, radio, majalah, televise, ataupun dalam bentuk poster yang dipasang ditempat strategis. b. Penjualan pribadi (personal selling) perusahaan melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Contohnya door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling. c. Promosi penjualan (sales promotion) perusahaan menjajakan produknya sedemikian rupa sehingga konsumen mudah untuk melihatnya dan tertarik. d. Publisitas (publicity) publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk “menyosialisasikan” atau “memasyarakatkan”.
Factor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran
Pemasaran melibatkan berbagai factor yang saling terkait, karena itu pemasaran harus dilakukan menurut pertimbanagan yang matang. Menurut Winardi (1981), tiga factor yang diperlukan dalam menjalankan proses pemasaran anata lain :
1. Rencana strategi perusahaaan
Rencana stategi pemasaran adalah logika pemasaran yang merupakan suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok.keberhasilan strategi pemasaran tergantuk pada analisis dan pengamatan oleh perusahaan terhadap factor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Ciri-ciri rencana strategis pemasaran perusahaan adalah: a. bersifat komprehensif ; b. dampak yang diharapkan sangat luas; c. pertimbangan terhadap factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perusahaan; d. jadwal waktu atau timing yang ditentukan fleksible terhadap perubahan;
2. Lingkungan micro perusahaan
Lingkungan micro terdiri atas para pelaku yang langsung berkait dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuan untuk melayani pasar, yaitu : a. perusahaan organisasi perusahaan merupakan factor yang mempengaruhi lingkungan micro. b. pemasok (supplier) pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. c. Distributor Distributor adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Peran yang mereka lakukan antara lain : 1) Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. 2) Perusahaan distribusi fisik. Perusahaan ini membantu perusahaan dalam menyimpan dan memindahkan produk. 3) Agen jasa pemasaran, perusahaan yang membantu perusahaan dalam mengarahkan dan mempromosikan produknya kepasar yang tepat. 4) Perantara keuangan, contohnya seperti bank, perusahaan kredit, asuransi dan perusahaan lain yang membantu dalm segi keuangan. d. Pelanggan atau konsumen. Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen aats barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan, baik itu individu, lembaga, dll. e. Perusahaan pesaing Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala tindakannya didalam pasar. f. Masyarakat umum Perusahaan harus memperlihatkan sejumlah besar lapisan masyarakat yang menaruh perhatian terhadap kegiatan perusahaan, karena masyarakat umum dapat memperlancar perusahaan mencapai sasarannya.
3. Lingkungan macro perusahaan
Terdiri atas kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi pelaku lingkungan micro. Variable-variable lingkunagan macro terdiri atas: a. lingkungan demografis atau kependudukan, menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk karena penduduklah yang membentuk suatu pasar. b. Lingkungan ekonomi, menunjukkan sistem ekonomi yang diterapakan. c. Lingkungan fisik, menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu, penggunaan sumber daya alam, dll. d. Lingkungan teknologi menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, peraturanperaturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi, dll. e. Lingkungan social/budaya, menunjukkan keadaan suatu masyarakat mengenai norma , nilai, aturan kehidupan yang berlaku dalam masyarakaat, dll.
Sekian uraian tentang manajemen dan pemasaran, semoga bermanfaat.
Terimakasih