-->

Uraian Teori.com

Uraian teoritis adalah sebuah narasi lengkap dan sempurna tentang variable yang diangkat dalam judul skripsi dan konsep yang menyertai variable tersebut

  • Home
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Menu ▼
    • Bahasa Indonesia
    • Ekonomi
    • Fisika
    • IPA
    • IPS
    • Kewarganegaraan
Home » IPS , Kewarganegaraan » Pengertian Interaksi Sosial dan Bentuk-bentuk nya

Pengertian Interaksi Sosial dan Bentuk-bentuk nya

     
Pengertian Interaksi Sosial 

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia bergantung dan membutuhkan individu lain atau makhluk lainnya. Dalam hidup bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai. Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter (antara).1 Jadi, Interaksi adalah suatu rangkaian tingkah laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang saling mengadakan respons secar timbal balik. Oleh karena itu, interaksi dapat pula diartikan sebagai saling mempengaruhi perilaku masing-masing. Hal ini bisa terjadi antara individu dan individu lain, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok lain. 






Interaksi sosial dapat diartikan sebgai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosila yang dimaksud dapat berupa hubungan antar individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadannya oleh mereka yang menggunakannya. 

Menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, diman kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Definisi ini menggambarkan kelangsungan timbal-baliknya interaksi sosial antara dua atau lebih manusia itu. 

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial tidak ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Bentuk-bentuk interaksi dapat berupa kerjasama, persaingan dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian. 

1. Kerjasama 

Beberapa orang sosiolog menganggap bahwa kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Kerjasama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan lain yang menyinggung kesetian yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang.

Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas, karena keinginankeinginan pokoknya tidak dapat terpenuhi oleh karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu keadaan tersebut menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok demikian merasa tersinggung atau dirugikan sistem kepercayaan atau dalam salah satu bidang sensitif dalam kebudayaan.

Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai sejak masa kanak-kanak di dalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan. Betuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama, agar rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisonal atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seseorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas, karena keinginan keinginan pokonya tak dapat terpenuhi oleh karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu.

Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasam, dalam bukunya Soerjono Soekanto ada lima bentuk kerjasama, yaitu:

a. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong 

b. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. 

c. Ko-optasi (co-optation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

d. Koalisi (coalition), yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah kooperatif. 

e. Joint-ventrue, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya: pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfilman, perhotelan.

2. Persaingan 

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum yakni, orang perorangan atau individu secara langsung bersaing untuk memperoleh kedudukan tertentu di dalam suatu organisasi.

Persaingan adalah suatu perjuangan atau struggle dari pihak-pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu ciri dari persaingan adalah perjuangan menyingkirkan pihak lawan itu dilakukan secara damai atau secara fair-play, artinya selalu mejunjung tinggi batas keharusan. Persaingan dapat terjadi dalam segala bidang kehidupan, misalnya: bidang Ekonomi dan perdagangan, kedudukan, kekuasaan, dan sebagainya.


3. pertentangan atau pertikaian 

pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu ahtau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Sebab musabab atau akar-akar dari pertentangan antara lain: 

1. Perbedaan antara individu-individu. Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin akan melahirkan bentrokan antara mereka. 

2. Perbedaan kebudayaan. Perbedaan kepribadian dari orang perorangan tergantung pula dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut. 

3. Perbedaan kepentingan. Perbedaan kepentingan antara individu maupun kelompok merupakan sumber lain dari pertenangan.

4. Perubahan sosial. Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat untuk sementara waktu akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pertentangan-pertentangan yang menyangkut suatu tujuan, atau kepentingan, sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosialn yang tertentu, maka pertentangan-pertentangan tersebut bersifat positif.

Label: IPS, Kewarganegaraan

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

  • Dasar-Dasar Elektronika
  • Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
  • Pengertian Komunikasi Dan Bentuknya
  • Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara
  • Manfaat Dan Pentingnya Membaca

Recent Posts

Loading...

Labels

  • Akuntansi
  • Akutansi
  • Bahasa Indonesia
  • Ekonomi
  • Elektronika
  • Fisika
  • informasi
  • IPA
  • IPS
  • Kewarganegaraan
  • Kimia
  • Komunikasi
  • Manajemen
  • Motivasi
  • Pajak
  • Pemasaran
  • Penelitian
  • Pengertian
  • Psikologi
  • Revolusi
  • Sejarah
  • seni
  • Sistem
  • Sistem Informasi
Copyright © Uraian Teori.com. All rights reserved. Template by Uraian Teori