Pengertian Konsumsi
Pengertian Konsumsi menurut para ahli:
a. Suherman Rosyidi
Konsumsi diartikan sebagai penggunaan barang-barang dan jasa-jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. Konsumsi atau lebih tepatnya pengeluaran konsumsi pribadi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa.
b. N. Gregory Mankiw
Konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Barang meliputi pembelanjaan rumah tangga pada barang yang tahan lama seperti kendaraan, alat rumah tangga, dan barang tidak tahan lama seperti makanan, pakaian. Jasa meliputi barang yang tidak berwujud seperti potong rambut, layanan kesehatan.
c. Muhamad Abdul Halim
Pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam suatu periode tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsumsi merupakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga atau masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa pada periode tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan. Fungsi konsumsi dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
C = a + bY
Dimana C adalah besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga, a adalah besarnya konsumsi yang tidak tergantung pada jumlah pendapatan atau konsumsi jika tidak ada pendapatan, b adalah hasrat marginal masyarakat untuk melakukan konsumsi, Y adalah pendapatan disposable (pendapatan yang siap dikonsumsi) a > 0 dan 0 < b < 1.
Perilaku Konsumen
Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsi. Konsumen adalah pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bagi kepentingan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain yang tidak untuk diperdagangkan kembali16. Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli:
a. James F. Engel et al
"Consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic good services including the decision process that precede and determine these acts"
(Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut)
b. David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta
"Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquairing, using or disposing of goods and services"
(Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa)
c. Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf
"Consumer behavior are acts, process and social relationship exhibited by individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent experience with products, services and other resources”.
(Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya)
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Cara terbaik untuk memamahi perilaku konsumen adalah dengan tiga langkah yang berbeda:
a. Preferensi konsumen; langkah pertama adalah menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang dari pada barang yang lain.
b. Keterbatasan anggaran, sudah pasti konsumen juga mempertimbangkan harga.
c. Pilihan-pilihan konsumen, dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang-barang yang memaksimalkan kepuasan mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu19:
a. Kekuatan Sosial Budaya
1) Faktor Budaya
Budaya adalah sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Contohnya seperti pergeseran budaya yang begitu cepat menuntut masyarakat untuk mengikutinya.
2) Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Dimana setiap masyarakat memiliki kelas sosial yang berbeda-beda, sehingga perilaku mereka berbeda.
3) Faktor Pengaruh Kelompok
Kelompok anutan adalah suatu kelompok orang yang dapat mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan perilaku konsumen. Pengaruh kelompok anutan terhadap perilaku konsumen antara lain dalam menentukan produk dan merek yang mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompok.
4) Faktor Keluarga
Keluarga adalah suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Keluarga merupakan pengaruh terbesar dalam perilaku konsumen karena biasanya untuk membeli suatu barang seseorang akan bertanya dulu kepada keluarganya.
b. Kekuatan Faktor psikologis
1) Faktor Pengalaman Belajar
Belajar adalah suatu perubahan perilaku akibat pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.
2) Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli. Kepribadian konsumen biasanya ditentukan oleh faktor internal yang ada pada dirinya (motif, IQ, emosi, cara berfikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya ( keluarga, masyarakat, sekolah, dll)
3) Faktor Sikap dan Keyakinan
Sikap adalah sebagai suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung kearah bebagai objek atau ide. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek dan pelayanan.
4) Konsep Diri atau Self Concept
Konsep diri adalah sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, pedagang harus mampu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Agar konsumen dapat menentukan keputusan untuk membeli.
4. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat
Menurut Suparmoko terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi konsumsi selain dari pendapatan, meliputi:
a. Selera
Konsumsi masingmasing individu berbeda meskipun individu tersebut mempunyai umur dan pendapatan yang sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan selera pada tiap individu.
b. Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi misalnya umur, pendidikan, dan keadaan keluarga juga mempunyai pengaruh terhadap pengaluaran konsumsi. Pendapatan akan tinggi pada kelompok umur muda dan mencapai puncaknya pada umur pertengahan dan akhirnya turun pada umur tua.
c. Kekayaan
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering dimasukan dalam fungsi agregat sebagai faktor yang menentukan konsumsi. Seperti dalam pendapatan permanen yang dikemukakan oleh Friedman, Albert Ando dan Franco Modigliani menyatakan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan merupakan faktor penting dalam menetukan konsumsi. Beberapa ahli ekonomi yang lain memasukan aktiva lancar sebagai komponen kekayaan sehingga aktiva lancar memainkan peranan yang penting pula dalam menentukan konsumsi.
d. Keuntungan atau Kerugian Capital
Keuntungan capital yaitu dengan naiknya hasil bersih dari kapital akan mendorong tambahnya konsumsi, selebihnya dengan adanya kerugian kapital akan mengurangi konsumsi.
e. Tingkat Bunga
Ahliahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
f. Tingat Harga
Sejauh ini dianggap konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil. Oleh karena itu naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga dengan proposi yang sama tidak akan merubah konsumsi riil.
Selain faktor diatas dalam buku lain menyebutkan bahwa faktor-faktor penentu jumlah konsumsi adalah (1) pendapatan disposabel (pendapatan siap dikonsumsi), (2) pendapatan permanen (pendapatan tahun ini saja yang digunakan dalam konsumsi), (3) Kekayaan.
Konsumsi Rumah Tangga
Rumah tangga atau bisa dikatakan dengan keluarga. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya.23 Menurut Ki Hajar Dewantara, Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.24 Sedangkan menurut Durkheim, keluarga adalah lembaga social hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Menurut Badan Pusat Statistik Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus.25
a. Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. Ada bermacam-macam bentuk rumah tanga biasa, diantaranya : (1) orang yang tinggal bersama istri dan anaknya; (2) orang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus dan mengurus makannya sendiri; (3) keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen; (4) Rt yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. (5) pengurus asrama, panti asuhan, lembaga permasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta art lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya; (6) masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri-sendiri.
b. Rumah tangga khusus adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga permasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga, dan kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih. Rumah tangga khusus tidak dicakup dalam Susenas.
Sebuah keluarga memiliki beberapa fungsi yang harus di penuhi dalam keluarga tersebut diantaranya yaitu:26
a. Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggota-anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan yang membahayakan.
c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu (1) kebutuhan makan dan minum, (2) kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya, (3) kebutuhan tempat tinggal. Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
d. Fungsi Keagamaan
Setiap keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi Sosial
Dalam fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan-santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan, dll.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsumsi rumah tangga adalah tingkat pengeluaran yang harus dipenuhi oleh keluarga guna untuk menjalankan fungsi dari sebuah keluarga dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Konsumsi dalam Perspektif Islam
Konsumsi merupakan suatu hal yang niscaya dalam kehidupan manusia, karena ia membutuhkan berbagai konsumsi untuk dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus makan untuk hidup, berpakaian untuk melindungi tubuhnya dari berbagai iklim ekstrim, memiliki rumah untuk dapat berteduh, beristirahat keluarga, serta menjaganya dari berbagai gangguan fatal.27 Menurut Yusuf al – Qardhawi konsumsi adalah pemanfaatan hasil produksi yang halal dengan batas kewajaran untuk menciptakan manusia hidup aman dan sejahtera.